Menurut hasil survei dari Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia, Erick Thohir (ET) telah meraih dukungan untuk menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa regenerasi dan suksesi kepemimpinan nasional semakin baik. KH Arif Fahrudin, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, menyatakan bahwa dalam memilih calon pemimpin nasional, diperlukan kriteria seperti integritas, kredibilitas, kapasitas yang mumpuni, akhlak yang baik, komitmen yang tinggi terhadap ketaatan hukum, serta kecakapan dan keahlian dalam mengelola perekonomian bangsa. Dalam perspektif MUI, calon pemimpin juga harus memiliki komitmen tinggi dalam menjaga moral agama dan nilai spirit agama, serta memiliki kecakapan manajerial dalam mengelola bangsa dan negara di masa depan.
Sebelumnya, Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulaeman Tanjung mengapresiasi Erick Thohir yang meraih dukungan tinggi sebagai kandidat cawapres. Menurutnya, Erick Thohir merupakan bagian dari NU, baik karena lahir dan besar dalam keluarga NU maupun karena pernah menjadi anggota aktif Banser. Survei Indo Barometer menunjukkan bahwa elektabilitas Erick Thohir lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua DPR Puan Maharani, dan pengusaha Chairul Tanjung.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan bahwa elektabilitas Erick Thohir terus meningkat pada simulasi 18 nama, 9 nama, 7 nama, dan 5 nama calon wakil presiden. Pada simulasi 18 nama, elektabilitasnya meningkat dari 8,8% pada Desember 2022 menjadi 12,9% pada Februari 2023. Pada simulasi 9 nama, elektabilitasnya meningkat dari 10,3% pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023. Sementara pada simulasi 7 nama cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Bahkan pada simulasi 5 nama, elektabilitasnya meningkat dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Namun, Kiai Arif menekankan bahwa meskipun survei menunjukkan bahwa Erick Thohir layak dan cocok sebagai calon pemimpin nasional, persepsi masyarakat bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, diperlukan tokoh-tokoh dan figur-figur yang memenuhi kriteria pemimpin yang dibutuhkan bangsa dan negara. PBNU juga mendoakan yang terbaik bagi Erick Thohir.