Voice Netizen - Harga beras premium maupun medium terus mengalami kenaikan sepanjang 2023. Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga beras premium per September mencapai Rp14.696,41 per kg, sedangkan beras medium mencapai Rp12.941,87 per kg. Harga tersebut mengalami kenaikan dari periode Agustus 2023, dimana beras premium naik 4,23% dan beras medium melonjak 6,07%.
Sementara sepanjang 2023, harga beras premium telah mengalami kenaikan sebesar 13,29% dan harga beras medium telah melonjak sebesar 16,79%.
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman, kenaikan harga beras saat ini dipengaruhi musim dan fenomena iklim El Nino. Indeks El Nino yang terjadi saat ini sebenarnya masih tetap lemah. Hanya saja, El Nino diprediksi berlangsung lebih lama dari prakiraan awal.
Bank Indonesia juga menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia, bekerja sama dengan Kemendagri, Perum Bulog, dan pemerintah daerah.
Selain itu, siklus panen dimana musim gadu harga gabah/beras akan lebih tinggi dari musim panen raya.
Produksi pada sembilan bulan pertama, merujuk data BPS, diproyeksikan 25,64 juta ton GKG (gabah kering giling). Kendati data Juli-September 2023 masih proyeksi, yakni berdasarkan luas tanam, angka tersebut turun dibandingkan sembilan bulan pertama 2022 yang tercatat 26,17 juta ton GKG.
Kemudian, pada periode yang sama (Januari 2023-September 2023) konsumsi beras nasional diproyeksikan meningkat, yakni mencapai 22,89 juta ton. Menurut data BPS, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan konsumsi beras selama sembilan bulan pertama 2022 yang mencapai 22,62 juta ton.
Adapun faktor lainnya yang terus mendorong kenaikan harga beras. Dinamika global yang tecermin dari kebijakan negara-negara eksportir beras yang cenderung restriktif. Salah satunya India, keputusan India saat menutup ekspor beras non-basmati pada bulan Juli lalu berdampak pada kenaikan harga beras, terutama negara-negara yang selama ini tergantung pada beras impor dari India.
Presiden RI juga ikut berkomentar, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) salah satu penyebab kenaikan harga beras yakni karena harga di negara lain juga mengalami kenaikan dan ikut mengerek harga beras dalam negeri.