Sosialisasi Menuju Pemilu Damai, Toleransi di Tahun Politik

Redaksi

Voice Netizen - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyelenggarakan Pertunjukkan Rakyat (Petunra) Pentas Kesenian Jathilan dengan tema yang diangkat “Sosialisasi Menuju Pemilu Damai, Toleransi di Tahun Politik”.

Dalam Petunra tersebut terdapat tiga pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Bapak Dr. Nursodik Gunarjo, S.Sos., M.Si.

Menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo RI. Narasumber Ketiga adalah Bapak Kumbang Kumbo Karno sebagai tokoh budaya Klaten. Petunra ini diselenggarakan pada hari Minggu, 14 Januari 2024 di Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. 

Petunra ini merupakan dukungan Kominfo dalam rangka meningkatkan literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta penyebaran informasi khususnya pada bidang Polhukam yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Acara Pertunjukkan Rakyat Kesenian Jathilan memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mampu menelaah informasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Kominfo RI; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Petunra ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, pertujukkan kesenian jathilan, dan sesi penutup.
Petunra dimulai pada pukul 20.00 WIB yang diawali oleh hiburan musik pada 15 menit sebelumnya. Kemudian ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan Pemilu Damai. 

Kemudian Petunra dibuka oleh MC dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan kepada seluruh para peserta. Sebelum memasuki sesi paparan materi, terdapat penampilan Jathilan Turonggo Suro sebagai penampilan pembuka. Kemudian MC menyerahkan kepada masing-masing narasumber untuk memaparkan materi yang berkaitan dengan Pemilu damai.

Sesi paparan diawali oleh Bapak Dr. Abdul Kharis Almasyhari sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Pak Kharis menyampaikan bahwa pemilu besok adalah pemilu damai. Mencoblos sesuai dengan pilihan hati, tidak ada paksaan dan tidak masalah jika berbeda pilihan dengan orang lain. Pak Kharis memberikan tips jika masyarakat mengalami kebingungan untuk memilih dalam pemilu. Pertama pikirkan siapa yang akan dipilih karena dalam pemilu nanti akan mendapatkan lima surat suara bagi yang sudah memiliki hak suara yaitu: DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Klaten, dan Presiden/Wakil Presiden.

Kedua bisa bertanya pada teman atau tetangga siapa yang paling baik. “Inti dari pemilu ini adalah berjalan damai, tenang, dan kita berpesta demokrasi yang nanti kita akan melahirkan pemimpin baru” pesan Pak Kharis kepada masyarakat.

Selanjutnya adalah paparan materi oleh Bapak Dr. Nursodik Gunarjo, S.Sos., M.Si selaku Direktur Pengelolaan Media Ditjen IKP Kementerian Kominfo. Beliau menyampaikan bahwa kondisi damai masyarakat saat ini jangan sampai “diketuk-ketuk” atau diganggu oleh pihak lain yang mengganggu perdamaian yang sudah ada. Pemilu hanya lima tahun sekali, namun persaudaraan selamanya. 

Pak Nursodik mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga perdamaian yang sudah ada. “Forum sosialisasi pemilu ini tidak hanya diselenggarakan di Klaten, tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia dengan kesenian daerahnya masing-masing” ungkap Pak Nursodik.

Terakhir adalah paparan materi oleh Bapak Kumbang Kumbo Karno selaku tokoh budaya Klaten. Dalam paparannya, beliau mengawali paparan dengan menceritakan terlebih dahulu bahwa di Indonesia terdapat perang saudara yaitu Perang Bharatayuda dan Pemberontakan PKI 1965. Perang Bharatayudha merupakan peperangan yang melibatkan sesama saudara, yakni antara Pandawa dengan Kurawa.
 
Perang bermula karena pihak Kurawa yang berambisi untuk menguasai tahta Hastinapura secara penuh. Dia melakukan segala cara untuk menyingkirkan Pandawa yang sebenarnya merupakan saudaranya. Semua usaha tersebut sebenarnya menemui kegagalan hingga terjadinya perang Baratayudha di padang Kurusetra yang berlangsung selama 18 hari. 

Terakhir Pak Kumbang menyampaikan “jangan sampai hal seperti itu (perang saudara) terjadi kembali di zaman saat ini dan mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga perdamaian”. 

 Setelah paparan materi dari ketiga narasumber, acara dilanjutkan dengan penyerahan pecut atau cemeti dari para narasumber kepada pembawa lakon Kesenian Jathilan. 

Para peserta sangat antusias dalam menyaksikan Kesenian Jathilan, mulai dari Tari Garuda Merapi Wiroyudo, Tari Topeng Ireng, dan ditutup dengan penampilan Jathilan Slogo Denowo. Kurang lebih 250 peserta hadir untuk menyaksikan Pertunjukkan Rakyat (Petunra) dengan tema Sosialisasi Menuju Pemilu Damai, Toleransi di Tahun Politik. 

Dengan adanya acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya bertoleransi di tahun politik sehingga dapat mewujudkan Pemilu yang damai.
Tags