Kontribusi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi di Dunia Pendidikan

Redaksi
Voice Netizen - Dunia pendidikan di era digital saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Arus informasi yang deras dan perkembangan teknologi yang pesat menuntut adaptasi yang cepat dan tepat, terutama dalam hal keterampilan komunikasi. Keterampilan ini bukan lagi sekadar kemampuan berbicara dan menulis, tetapi telah berkembang menjadi kemampuan untuk berinteraksi, berkolaborasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah dalam konteks digital. 

Di sinilah peran penting mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya muncul sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kualitas komunikasi di dunia pendidikan. Artikel opini ini akan mengulas secara komprehensif kontribusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, tantangan yang mungkin dihadapi, serta solusi dan strategi untuk mengoptimalkan peran mereka.

Urgensi Keterampilan Komunikasi di Era Digital dalam Konteks Pendidikan Modern
Komunikasi yang efektif merupakan fondasi dari proses pembelajaran yang bermakna dan berkualitas. Bagi pendidik, kemampuan menyampaikan materi dengan jelas, interaktif, dan relevan dengan konteks kekinian sangat penting untuk memfasilitasi pemahaman dan keterlibatan peserta didik. Sementara bagi peserta didik, kemampuan berkomunikasi yang baik memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, berdiskusi, menyampaikan ide dan pendapat, bekerja sama dalam tim, serta membangun hubungan yang positif dengan sesama.

Di era digital, lanskap komunikasi telah berubah secara dramatis. Informasi beredar dengan kecepatan tinggi melalui berbagai platform digital, seringkali tanpa filter dan verifikasi yang memadai. Hal ini memunculkan tantangan baru, seperti penyebaran hoaks, disinformasi, ujaran kebencian, dan cyberbullying. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi di era digital tidak hanya mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan, tetapi juga kemampuan untuk memilah dan mengevaluasi informasi secara kritis, berkomunikasi secara etis dan bertanggung jawab di ruang digital, serta berkolaborasi secara efektif dalam lingkungan daring. Keterampilan ini krusial bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital.

Peran Multidimensional Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, dengan bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh melalui kurikulum yang relevan dan adaptif, memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara multidimensional di dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa peran strategis yang dapat mereka jalankan:
Pengembangan dan Implementasi Media Pembelajaran Inovatif: Mahasiswa Ilmu Komunikasi memiliki keahlian dalam memproduksi berbagai jenis media, mulai dari video pembelajaran, infografis, podcast, animasi, hingga konten interaktif untuk platform digital. Mereka dapat berkolaborasi dengan guru dan dosen untuk mengembangkan materi pembelajaran yang lebih menarik, mudah dipahami, dan relevan dengan gaya belajar peserta didik di era digital. Pemanfaatan media ini dapat meningkatkan engagement peserta didik dan memfasilitasi pemahaman konsep-konsep yang kompleks.

Pelatihan dan Pendampingan Keterampilan Komunikasi: Mahasiswa dapat merancang dan melaksanakan program pelatihan dan pendampingan keterampilan komunikasi bagi guru, siswa, dan bahkan orang tua. Program ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti teknik presentasi yang efektif, komunikasi interpersonal, negosiasi, manajemen konflik, komunikasi daring yang etis dan aman, serta literasi digital. Melalui program ini, mahasiswa dapat memberdayakan komunitas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.

Kampanye Literasi Digital dan Anti-Hoaks yang Berbasis Komunitas: Mahasiswa dapat menginisiasi dan mengorganisir kampanye literasi digital dan anti-hoaks yang melibatkan partisipasi aktif dari komunitas sekolah dan masyarakat. Kampanye ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, workshop, diskusi, pameran, pertunjukan seni, dan pemanfaatan media sosial. Dengan pendekatan berbasis komunitas, kampanye ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan dampak yang lebih signifikan.

Pengembangan Platform dan Aplikasi Edukasi: Mahasiswa dengan minat dan keahlian di bidang teknologi dapat mengembangkan platform dan aplikasi edukasi yang inovatif dan interaktif. Platform dan aplikasi ini dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran daring, kolaborasi, dan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Contohnya, aplikasi kuis interaktif, platform diskusi daring, atau aplikasi untuk berbagi materi pembelajaran.

Penelitian dan Pengembangan Model Komunikasi Pendidikan yang Efektif: Mahasiswa dapat melakukan penelitian untuk mengidentifikasi model komunikasi yang paling efektif dalam konteks pendidikan di era digital. Penelitian ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti pengaruh media sosial terhadap perilaku belajar, efektivitas pembelajaran daring, strategi komunikasi untuk mengatasi bullying dan cyberbullying, serta peran komunikasi dalam membangun karakter peserta didik. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih baik.

Program Edukasi Media untuk Orang Tua dan Masyarakat: Mahasiswa dapat merancang program edukasi media yang ditujukan bagi orang tua dan masyarakat umum. Program ini dapat memberikan pemahaman tentang dampak media sosial terhadap anak-anak dan remaja, strategi pendampingan penggunaan internet yang aman dan positif, serta pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.

Contoh Konkret Implementasi dan Dampak

Berikut beberapa contoh konkret implementasi kontribusi mahasiswa dan potensi dampaknya:

Program "Komunikasi Cerdas di Sekolah":
 
Program ini dapat mencakup pelatihan jurnalistik siswa, pembuatan konten media sekolah, dan pengelolaan media sosial sekolah. Dampaknya adalah peningkatan kemampuan siswa dalam menulis, memproduksi konten multimedia, dan berkomunikasi secara efektif di media sosial.

Kampanye "Bijak Bermedia Sosial":

Kampanye ini dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan daring dan luring, seperti webinar, workshop, dan pameran. Dampaknya adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoaks, cyberbullying, dan pentingnya etika digital.

Pengembangan Aplikasi "Belajar Asyik":

Aplikasi ini dapat berisi materi pembelajaran interaktif, kuis, dan fitur kolaborasi. Dampaknya adalah peningkatan motivasi dan engagement siswa dalam belajar.
Tantangan dan Strategi Mengatasinya
Implementasi kontribusi ini tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan, antara lain:

Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan dana, fasilitas, dan sumber daya manusia dapat menghambat pelaksanaan program.
Koordinasi dengan Pihak Sekolah: Koordinasi dengan pihak sekolah yang memiliki jadwal dan prioritas yang berbeda dapat menjadi tantangan.
Perbedaan Persepsi: Perbedaan persepsi tentang pentingnya keterampilan komunikasi dan peran mahasiswa dapat memengaruhi dukungan dan partisipasi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif dan kolaboratif:
Kemitraan Strategis: Membangun kemitraan dengan pihak sekolah, pemerintah, organisasi masyarakat, dan pihak swasta.
Penguatan Kapasitas Mahasiswa: Memberikan pelatihan dan pendampingan yang memadai bagi mahasiswa.
Komunikasi dan Sosialisasi yang Efektif: Mengkomunikasikan manfaat dan tujuan program secara jelas kepada semua pihak terkait.
Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Kesimpulan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya memiliki potensi yang sangat besar untuk berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan komunikasi di dunia pendidikan. Melalui berbagai inisiatif dan program yang terencana dan terukur, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antara mahasiswa, pihak universitas, sekolah, pemerintah, dan masyarakat, potensi ini dapat dioptimalkan untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era digital.

By: Kumara Bayu Tirta Pamungkas-1152300085-Universitas 17 Agustus 1945
 

Tags