Jawa Trend – Dalam dunia digital saat ini, serangan siber terjadi lebih sering dari yang kita bayangkan.
Menurut laporan IBM X-Force Threat Intelligence Index 2024, rata-rata satu
perusahaan menghadapi lebih dari 1.500 upaya serangan setiap minggu. Artinya, ancaman tidak lagi datang bulanan atau tahunan—tetapi setiap jam, bahkan setiap menit.
Dalam situasi seperti ini, mengandalkan penetration testing (pentest) manual yang dilakukan hanya beberapa kali setahun jelas tidak lagi cukup untuk menjaga ketahanan bisnis.
Perusahaan membutuhkan pendekatan yang lebih adaptif—yang bergerak secepat perubahan yang mereka lakukan sendiri.
Salah satu platform yang mendorong perubahan ini adalah ArmourZero, yang mengedepankan pengujian keamanan berkelanjutan secara otomatis.
Dengan pemantauan yang berjalan setiap
kali ada perubahan pada aplikasi atau cloud, perusahaan tidak perlu lagi menunggu audit kuartalan untuk menemukan celah. Risiko bisa langsung dideteksi dan ditangani sejak dini,
mencegahnya berkembang menjadi ancaman nyata.
Dengan adanya integrasi langsung ke dalam alur kerja pengembangan—seperti GitHub,GitLab, atau Bitbucket, serta ke infrastruktur cloud seperti AWS dan Azure—membuat pengujian keamanan menjadi bagian alami dari setiap perubahan sistem. Bagi tim pengembang
dan keamanan, ini berarti pekerjaan sehari-hari menjadi jauh lebih sederhana: mereka tidak lagi harus berpindah-pindah platform, menunggu audit manual, atau menghadapi kejutan di akhir
siklus pengembangan. Keamanan menjadi sesuatu yang berjalan bersamaan dengan inovasi, tanpa menghambat kecepatan tim untuk merilis pembaruan.
Dengan otomatisasi dan pengujian berkelanjutan, perusahaan tidak lagi harus menunggu audit manual untuk mendeteksi kerentanan. Proses ini menjadi bagian dari siklus pengembangan,
yang memungkinkan perbaikan segera dilakukan tanpa menunggu lama.
Pendekatan ini membawa banyak manfaat strategis. Risiko downtime yang biasanya muncul akibat serangan bisa ditekan secara signifikan, menjaga kelangsungan operasional bisnis tanpa gangguan besar.
Waktu respons terhadap ancaman menjadi jauh lebih cepat, karena perusahaan memiliki visibilitas real-time terhadap potensi masalah. Proses pemenuhan
compliance juga menjadi lebih ringan; standar keamanan bisa dipenuhi secara konsisten tanpa perlu stres menghadapi tenggat audit di saat-saat terakhir.
Lebih dari sekadar efisiensi, ArmourZero membantu mengubah peran tim keamanan internal.
Mereka tidak lagi harus terjebak dalam pekerjaan teknis yang berulang, seperti mencari-cari celah yang sama dari waktu ke waktu. Sebaliknya, energi mereka bisa dialihkan untuk menganalisis pola serangan yang lebih kompleks, membangun strategi pertahanan jangka
panjang, dan mendukung inovasi yang lebih aman untuk perusahaan.
Pendekatan seperti ini sejalan dengan pandangan para pakar keamanan siber. Neil MacDonald,
Wakil Presiden dan Analis Terhormat di Gartner, menyatakan:
“Kita perlu menjadikan keamanan sebagai proses pengambilan keputusan yang
berkelanjutan yang menimbang risiko terhadap kepercayaan setiap saat kapan pun memungkinkan.”
— Neil MacDonald, Gartner Distinguished Analyst and Vice President
Hal senada juga disampaikan dalam diskusi panel oleh SANS Institute tentang pengujian penetrasi berkelanjutan. Diskusi ini menggarisbawahi bagaimana pendekatan continuous penetration testing menjadi langkah penting dalam merespons ancaman siber yang semakin cepat dan kompleks.
Dengan pendekatan seperti ini, keamanan aplikasi bukan lagi tentang reaksi setelah terjadi serangan. Melainkan tentang pencegahan aktif yang berjalan seiring dengan setiap detik perubahan digital.
Lalu pertanyaannya: dalam menghadapi ancaman yang semakin cepat dan kompleks, apakah organisasi Anda masih akan bertahan dengan pendekatan lama, atau mulai bergerak secepat
ancamannya?
Tanggal: 23-30 April 2025